Home >Unlabelled > SISTEM STARTER (STARTING SYSTEM)
SISTEM STARTER (STARTING SYSTEM)
Posted on Jumat, 12 Februari 2016 by Agung Dwi Prasetyo
Di zaman modern ini dapat kita bayangkan jika suatu
mobil mogok di tengah jalan terutama di kota-kota besar yang padat dengan kendaraan
sperti Jakarta yang begitu padat dengan kendaraan, kondisi macet pula. Mobil dimana
untuk menghidupkan mesin masih
menggunakan sIstem manual betapa repotnya, mending kalau mesin langsung hidup
ketika dihidupkan nah ini udah beberapa kali diengkol gak hidup-hidup mungkin
jadi sasaran teriakan orang dibelakangnya.
Nah..! untuk memudahkan mesin mobil dihidupkan
sekarang seluruh produsen mobil sudah dilengkapi dengan sistem starter jenis
elektrik. Cukup hanya dengan memutar kunci kontak atau menekan tombol, mesin
sudah dapat hidup, bahkan ada yang lebih canggih lagi yang menggunakan remote
control.
Fungsi dari system starter ini adalah untuk
menghidupkan putaran awal mesin yang menghasilkan putaran rendah. (untuk memutarkan fly wheel pertama kali sehingga mesin dapat
hidup).
Kalau orang awam bilangnya untuk menghidupkan mesin.
Dengan
menggunakan system starter elektrik maka
akan lebih mudah dan efisien daripada menggunakan tenaga manual (tenaga
manusia).
Prinsip
kerja system starter elektrik ini adalah merubah energy listrik menjadi energy gerak/putar.
Gambar rangkaian system starter.
Cara
kerja system starter sebagai berikut :
Pada
saat kunci kontak diputar ke posisi star “ST” arus lisrik akan mengalir dari
terminal positif batre ke terminal B kunci kontak, lalu diteruskan ke terminal
ST. selanjutnya listrik dari terminal ST tadi masuk ke terminal 50 yang
terdapat pada switch magnet (solenoid) dan dilain pihak listrik dari terminal
positif batere masuk ke terminal 30 switch magnet (solenoid) yang menyebabkan
plunyer pada solenoid mendorong garfu pendorong sehingga pinion gear pada motor
starter terdorong ke depan dan berkaitan dengan gigi fly wheel, maka hiduplah
mesin.
KOMPONEN
RANGKAIAN SISTEM STARTER
Bagian-bagian
system starter terdiri dari :
1. Baterai
2. Sekring
3. Kunci kontak
4. Rellay jika digunakan
5. Motor starter
MOTOR
STARTER
Ada 3 jenis Motor starter, yaitu
Motor
Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk mengubah
energi listrik DC dari baterai menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar
untuk memutarkan fly wheel, sehingga mesin hidup.
1. Driving end frame2. Pinion gear
3. Starter clutch
4. Shift lever
5. core
6. Switch magnet (selenoid)
7. Armature
8. Yoke nad field coil
9. Brush
10. Brush holder
11. End frame
12. Bolt
Yoke dan Field coil
Yoke berfungsi sebagai penompang dari core berbentuk silinder yang terbuat dari
logam.
Field Coil adalah Kumparan medan atau field coil berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.
Armature
Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi mekanik, dalam bentuk gerak putar.
Brush dan Brush holder
Brush (Sikat) berfungsi untuk meneruskan arus dari field coil ke armature coil dan langsung ke massa melalui komutator.
Shift Lever Atau tuas penggerak
Shift leverberfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.
Starter Clutch dan Pinion gear
Starter Cltuch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature saft kepada roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.
Pinion gear berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari starter clutch ke roda penerus atau ring gear.
Magnetic Switch
Switch atau sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama.
Terminal – terminal yang ada pada saklar starter :
Field Coil adalah Kumparan medan atau field coil berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.
Armature
Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi mekanik, dalam bentuk gerak putar.
Brush dan Brush holder
Brush (Sikat) berfungsi untuk meneruskan arus dari field coil ke armature coil dan langsung ke massa melalui komutator.
Shift Lever Atau tuas penggerak
Shift leverberfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.
Starter Clutch dan Pinion gear
Starter Cltuch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature saft kepada roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.
Pinion gear berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari starter clutch ke roda penerus atau ring gear.
Magnetic Switch
Switch atau sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama.
Terminal – terminal yang ada pada saklar starter :
- Terminal B (30) : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)
- Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field coil)
- Terminal (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST kunci kontak dan meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui plat kontak.
Pemeriksaan dan Pengukuran Komponen
Motor Starter.
1. Kumparan Armature
Dengan menggunakan multitester(posisikan selector pada tanda
Ohm). Hubungkan masing-masing segmen komutator. > Jika jarum multi bergerak berarti kondisi kumparan dalam keadaan baik, tidak ada yang putus.
> Jika diam berarti putus.
b. Pemeriksaan hubungan massa
Hubgkan masing-masing segmen komutator dengan bodi armature.
> Jika Jarum multi diam berarti kawat kumparan baik, tidak ada yang korslet(tidak terkelupas).
> Jika jarum multi bergerak baerati korslet (terjadi hubungan singkat).
2. Kumparan Medan (Field coil)
a. Pemeriksaan hubungan putus (terbuka)
Hubungkan Ujung kawat field coil (ujung yang tersambung ke sikat) dengan ujung yang di ddisebrangnya.
> Jika jarum multi bergerak berate baik (tidak putus).
> Jika diam berarti putus.
b. Pemeriksaan hubungan massa
Hubungkan ujung kawat (sikat) positif dengan bodi
> Jika jarum multi diam berarti baik (tidak yang korslet).
> Jika bergerak berarti terjadi korslet (kawat menempel ke bodi)
Setiap Motor starter panjang
sikatnya berbeda tergantung tipenye. Untuk lebih baiknya hasil pengukuran
panjang sikat disesuaikan dengan standar masing-masing tipe motor starter.
Pengukuran panjang sikat dapat
digunakan jangka sorong (vernier caliper). Jika hasil pengukuran masih sesuai
dengan limit standar dan masih kondisi baik , sikat tidak perlu diganti.
4. Pada
pemeriksaan dudukan sikat (isolasi)
Dengan menggunakan multi tester,
hubungkan dudukan sikat dengan plat
besinya. Sebaiknya tidak ada hubungan, tapi jika ada hubungan maka dudukan
sikat harus diganti.
5. Pemeriksaan
Starter Clutch dan Pinion Gear
Lakukan pemeriksaan starter cluch
dengan cara diputar. Jika starter clutch diputar ke kiri dan ke kanan, tidak
berputar longgar/loncer, maka starter cutch dalam keadaan baik. Dan periksa
juga kondisi gigi pinion gearnya.
Gejala kerusakan pada sistem starter
1. Pada saat kunci kontak di posisikan star, starter hanya timbul bunyi cklek atau putaran motor satrter lambat.
Penyebab kerusakan yang terjadi :
a. Batere tekor/soak
b. Kotor pada sambungan terutama pada terminal batere baik positif maupun negatif
c. Kunci kontak kotor
d. Sikat sudah pendek/aus
2. Pada saat kunci kontak di posisikan star, motor starter sama sekali tidak hidup.
Penyebab kerusakan yang terjadi :
a. Batere Habis
b. sekring putus
c. Sambungan kabel ada yang lepas/kendor
d. Armature terbakar
e. Field coil putus/rusak
f. Sikat habis di bawah limit standar
Demikian uraian singkat tentang sistem starter pada mobil, yang saya ambil dari berbagai sumber semoga dapat bermanfaat.
http://www.viarohidinthea.com/2014/11/sistem-starter-starting-system.html